Merantau adalah perkara yang menyenangkan, tentu bagi mereka yang telah menikmati indahnya perantauan. Dunia sejatinya tetaplah sama, mau sampai kapanpun ia tetaplah dunia sebagaimana dahulu.
Tetapi kehidupan di dalamnya berjalan dinamis, silih berganti, dan setiap tempat memiliki pengalaman dan ceritanya masing-masing.
Ketika kita memutuskan untuk berkelana meninggalkan kampung halaman dengan tujuan yang mulia, baik untuk menuntut ilmu, bekerja, dan mencari pengalaman maka saat itulah hati kita menjadi lebih dewasa.
Ibn Arabi pernah berkata, “merantau adalah berjalan di atas bumi untuk merenung dengan melihat jejak-jejak masa lalu dan merenung atas umat-umat sebelumnya yang binasa.”
Jika dimaknai secara kontekstual, maka akan kita dapatkan dari maksud dari nasehat Ibn Arabi di atas. Pesan pertama adalah perenungan atas berbagai fenomena yang ada. Karena setiap tempat memiliki karakternya masing-masing, maka semakin banyak tempat yang kita kunjungi akan semakin luas pengetahuan kita tentang berbagai hal.
Baca juga:
- Kata Kata Bijak Inspirasi dan Motivasi Mencari Jati Diri
- Kata Kata Mutiara Percaya Diri dan Sukses di Masa Depan
- Kata Kata Penyemangat dan Perjuangan Untuk Motivasi Hidup
Pesan kedua adalah mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa masa lalu. Dengan merantau ke berbagai tempat, kita akan mendapatkan kesempatan untuk mengambil pelajaran berharga atas setiap peristiwa di tempat-tempat tersebut.
Berikut Syair dari Imam Syafi’i dan juga Ibn Arabi sebagai nasehat akan pentingnya berhijrah (merantau) yang akan menjadikan manusia menemukan kemanusiaannya, lewat kesungguhan, keutuhan diri dan juga rahmat Tuhan.
“Orang berilmu dan beradab
Tidak akan diam di kampung halamanTinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenangSinga jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur tidak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu (cendana) tak ubahnya
seperti kayu biasa jika didalam hutan.”
( oleh : Imam Syafi’i)
Nasehat Ibn Arabi agar selalu menjaga kebaikan dan kesalehan di negeri orang
Seperti mencicip cuka sehabis madu
Lentera raib dariku
Diriku direnggut malam gulita
Di hati meninggalkan laraAku memanggil : Tuhan!
“Ini Aku,” Dia jawab pelan
“Apa maumu?’ Tanya Nya singkat
“Berikanlah aku cahaya amal,” pintaku bermunajat
Kuingin ilmu seperti janji Mu
Jawab Nya, “tapi gelap tabir telah merambati pintu”
“Benar, tuanku”
Kepada Nya kuberi jawabkuBeri aku cahaya murni Mu – aku meminta
Lalu cahaya memijar tanpa kira
Di langit dan di bumiku
di antara keduanya, tak berwaktu
(Ibn Arabi)
Berkelana itu sebuah tekat
Keberanian bukan paksaan
Tercurah dari kalbu dengan azam yang kuat
Kelak kan kau dapatkan
Hasil dari setiap peluh yang kau teteskan
Disaat itu,
Berhematlah saat rizki yang engkau harap seakan jatuh tak berkesudahan
Bersyukurlah jangan sampai bersikap angkuh(lupa diri)
Jujurlah sebab jujur adalah pelita dalam gelapnya jalan pengabdian
Ingatlah,
Jangan pernah terbawa dirimu pada perkara yang keruh
Kokohkanlah ajaran agama ,adat kesopanan sebagai penyuluh
Tadahkan tangan dan pada Nur Nya engkau bersimpuh.
Jaga iman supaya selamat dan utuh
Kelak rahmat Nya kan kau peluk
(penulis)
Demikianlah artikel motivasi dan syair terkait dengan perantauan, semoga bermanfaat dan semakin meningkatkan semangat kita dalam berkelana mencari rahmat dan menebar kasih sayang Tuhan.
Ibn Arabi pernah berpesan, wujud dari seorang mukmin yang shaleh tercermin dari cinta Ilahi nya dan teladan kemanusiaan dalam diri.
Baca juga:
- Be Yourself, dan Raihlah Keberhasilan Anda!
- Jangan Jadikan Harapan Sebatas Omong Kosong
- Prinsip 90/10, Rahasia Kebahagiaan yang Sederhana
Cinta kita kepada Nya akan semakin tinggi jika kita cinta kepada diri kita dan juga ciptaanNya yang lain. Dengan berhijrah (merantau) kita akan bertemu dengan berbagai ciptaan Tuhan, saling memberikan kasih sayang kepada mereka, mencintai mereka sebagaimana Tuhan mengajarkan kita makna cinta yang hakiki.
Terakhir pesan dari penulis, Allah Swt berfirman: “Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (Quran Surah An Nisa : 100)